Pesantren : sarang para pahlawan


 Kita tentu tahu siapa yang ada di gambar tersebut. Iya, dialah Pangeran Diponegro yang telah melepaskan tanah air kita dari belenggu para penjajah. Tentu beliau hanyalah salah satu orang berjasa bagi kita, selain itu masih banyak lagi orang yang telah mengorbankan diri, harta, dan waktu yang diberikan Tuhan untuk hidup hanya untuk memperjuangkan martabat bangsa. Sebut saja pattimura, KH.Wahid Hasyim, KH. Hasyim Asy’ari, dan Zainal Mustofa.

Saya sering membayangkan, kalau kita berada dalam situasi penjajahan seperti itu atau katakanlah sekarang kita dijajah oleh bangsa lain apakah kita mau dan sanggup berjuang seperti mereka ?? apakah mental akan sekuat dan setegar mereka ?? yang rela mengorbankan siang dan malamnya hanya untuk  berperang dan berfikir bagaimana caranya membebaskan negara ini dari belenggu para Zionis. Tidak hanya itu resikonya, kematian-pun akan selalu mengintai mereka kapanpun dan dimanapun. Kalau sudah resikonya seberat itu, tentu saja kita akan berfikir dua kali bahkan seratus kali untuk melakukan itu.

Tapi pernahkah kita bertanya, sebenarnya kekuatan apa yang membuat mereka sanggup melakukan itu ??

Sebelum itu, kita harus tahu bahwa segelintir dari mereka adalah santri, broo. Santri yang sekarang dianggap radikal, profokator, egois, bahkan sebagai teroris.

 Para pejuang bangsa kita adalah santri, santri yang berasal dari tempat sederhana yang pernuh berkah insyaallah yaitu pesantren.
Memang seperti apa sih pesantren itu? toh nggak jauh beda sama sekolah-sekolah pada umumnya…

Beda, sangat jauh bedanya. Pesantren adalah tempat menyiapkan generasi yang tahu tata cara hidup yang baik dan benar, tidak menjadi generasi yang hanya mencari eksistensi pribadi yang  mengagungkan persaingan atau hanya bisa menikmati kemegahan dunia.

Pesantren adalah tempat sederhana yang menjadi tempat pembentukan mental yang nggak jauh beda  dengan mental para pahlawan, pesantren juga adalah tempat memahami arti hidup yang sebenarnya sehingga mereka tidak mudah silau dengan dunia kemudian lupa dengan tujuan hidupnya. Disana para santri ditaruh didalam ligkungan yang sehat, jauh dari perbuatan yang dilarang Negara apalagi agama, rasa kekeluargaannya begitu erat seumpama satu anggota badan yang sakit maka seluruh anggota yang lain merasakannya.

Lingkungannya membuat mereka mandiri. Sehingga apabila mereka keluar dari pesantren kelak, mereka akan sanggup hidup tanpa rumah, tanpa harta yang berlimpah, bahkan tanpa keluarga sekalipun, karena mereka tahu Allah selalu bersamanya.
            Disanalah sarang para pahlawan, disana mereka mendapat asupan mental-mental yang pasti kita sudah tahu seperti apa. Setelah itu mereka terbang melewati dinginnya malam, menghadapi kerasnya angin, dan predator yang sewaktu-waktu  datang secara tiba-tiba. Tapi rintangan itu tidak membuatnya gentar, karena dia tahu tujuannya begitu mulia. Dia akan tetap mempertahankan diri dan bangsanya karena hal itu adalah bentuk pengabdianya kepada Allah.


Untuk itu, perlu diketahui bahwa pesantren bukanlah tempat yang membawa kekacauan. Bahkan sebaliknya, pesantren adalah tempat yang membawa kedamaian dan menjadi penyejuk bagi masyarakat yang over panas. 

Komentar